Selvi dengan Kepala Negara.Bapak Ir.H.Joko Widodo,usai HPN.Ist
WARTAPOROS.COM---Tembus juga akhirnya saya berswafoto dengan Presiden Jokowi. Bangganya, yang memotret adalah Kepala Negara pakai HP saya. Ini terjadi dalam kerumunan yang padat dalam acara HPN di Banjarmasin 8 Februari 2020. Bagi saya ini peristiwa hebat, sehebat yang dirasakan kawan-kawan dalam moment serupa.
Di bawah terik matahari nan memanggang, full body tidak bisa dihindari kami menembus barikade pengamanan paspampres yang ketat. Pengawalan ekstra ketat dan berlapis saat kunjungan kepala Negara pada sebuah acara, hal itu dilakukan oleh pasukan Paspampres sesuai protap dari protokoler Istana dengan tujuan mengamankan seorang kepala Negara dari berbagai ancaman.
Apalagi seorang kepala Negara RI seperti Presiden Joko Widodo sering diserbu fansnya untuk bersalaman dan berselfi usai acara. Fansnya rela berdesak desakan,berpanas panas,bahkan terinjak kaki satu sama lain,yang penting bisa bersalaman dengan orang nomor satu di Indonesia Joko Widodo.
Ini pengalaman seorang jurnalis yang berasal dari daerah terpencil Solok Selatan Sumatra Barat,Hendrivon wartawan senior HU Singgalang saat mengikuti Hari Pers Nasional ke 74 di Banjar Baru Kota Banjarmasin.7-9/2020, bersama rombongan PWI Sumatra Barat.
Acara puncak HPN pada hari Sabtu 8/2 itu langsung dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo,Saya bisa masuk keareal ring satu lantaran Saya juga mendapat undangan resmi dari Istana,makanya Saya bisa duduk dipanggung kehormatan bersama Ass 3 Solok Selatan Amdani,walaupun Saya dapat undangan resmi,namun untuk mengambil momen dan foto foto kegiatan Presiden tidak segampang mengabadikan kegiatan Bupati,Wali Kota.Saya dan kawan kawan lainya tidak boleh mengambil gambar saat presiden berpidato bergerak kesana kesini,harus ditempat semula dengan pengawalan ekstra ketat juga.
Saat itu Saya lihat banyak juga wartawan yang nakal,setiap sebentar lari sana sini mengambil moment saat Presiden berpidato,sering juga ditegur bahkan diusir oleh pasukan Paspampres,ada yang memperlihatkan identitas namun tak dikasih peluang.
Pikiran Saya saat itu, bagaimana bisa bersalaman dengan Bapak Presiden Joko Widodo,usai acara orang orang pada berlarian menelusuri jalan keluar Presiden,berdesak desakan,paspampres sudah membikin pagar betis sedikit terjadi juga saling adu sikut dorong dorongan membuat pasukan pengaman Presiden itu sedikit agak marah.
Dalam kerumunan ditengah terik matahari ada juga yang mengalah tidak tahan menunggu,namun Saya nekad Saya dari daerah jauh pelosok Negeri ingin bertemu Presiden RI sekurang kurangnya bersalaman.
Kamera Android ini selalu diotak atik supaya jangan mati,tubuh Saya yang kecil terdesak desak terus,terhempas kesana sini oleh desakan kawan,kaki tidak boleh lewat tikar merah, kaki ini sering diinjak oleh Paspampres suruh mundur,sementara Pak Jokowi sudah semakin dekat kearah saya.
Dapat peluang,Saya sapa beliau "Bapak Jokowi"lalu beliau tatap mata saya,Saya langsung beraksi memberikan Hendpone kepada beliau.
Pak Jokowi langsung menunjuk Saya dan menyuruh Saya dekat beliau,Paspampres itupun langsung menyuruh rekanya untuk melepaskan ikatan tangan pagar pengaman dan langsung beliau selfi dengan Hendpone Saya sebanyak tiga kali.
Sebelum berselfi ria Saya diingatkan oleh pasukan Paspampres yang mengawal dibelakang beliau, jangan pegang pegang Bapak Presiden ya sembari memegang tangan Saya dibelakang.
Makasih ya Pak Jokowi sahut Saya dengan senang hati dikerumuman ribuan orang yang menghadiri HPN Banjarmasin.
Sementara Ass III Amdani yang mewakili Bupati Solok Selatan itu, sudah tidak saya hiraukan lagi,yang penting Saya nekat bertemu Presiden. "Saya tau Hendrivon itu gigih dan harus berhasil apa yang Dia inginkan nalurinya begitu" Ucap Amdani.(Rel)