56 Warga Riau yang Dievakuasi dari Sudan Tiba di Pekanbaru

Selasa, 02 Mei 2023 - 20:41:50 WIB Cetak

Sebanyak 56 warga Riau yang dievakuasi dari Sudan tiba di Bandara SSK II Pekanbaru.

PEKANBARU,  WARTAPOROS.COM--Hari ini, warga Riau yang dievakuasi dari negara Sudan kembali diterbangkan ke Pekanbaru. Pemberangakatan kloter kedua tersebut dibagi dalam dua penerbangan. 

Yakni pukul 14.00 WIB dan 16.00 WIB. Mereka diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta menggunakan pesawat Super Air Jet ke Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. 

"Kloter kedua hari ini. Mereka dibagi dua penerbangan," kata Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau, Rido Adriansyah, Selasa (2/4/23). 

Loading...

Jumlah warga Riau pada kloter kedua yang diberangkatkan dari Jakarta ke Pekanbaru sebanyak 56 orang. Salah satunya adalah satu orang yang seharusnya masuk pada kloter pertama, karena sakit. 

"Jumlahnya ada 56 orang pada penerbangan kloter kedua ini," papar Ridho. 

Selain itu, ada juga penerbangan selanjutnya yang masuk kloter ketiga. Kemudian Ridho juga menyatakan hari ini, sebanyak 19 warga Riau lainnya dari Sudan juga sudah tiba di Asrama Haji Jakarta. 

Mereka ini masuk kloter ke empat. Namun kapan jadwal pemberangkatanya belum dipastikan. 

Sebagai informasi tambahan, pemberangakatan kloter pertama warga Riau  dari Jakarta ke Pekanbaru mulai dilakukan pada 29 April lalu. Mereka diberangkatkan menggunakan pesawat yang sama Super Air Jet dari Bandara Soekarno-Hatta.

Seperti diketahui, Sudan kini dilanda bentrokan antara militer dan pasukan paramiliter. Sedikitnya sekitar 400 orang dilaporkan tewas.

Dikutip dari laman BBC, Selasa (25/4/2023) penyebab perang Sudan bermula ketika negara tersebut dilanda kudeta tahun 2021. Sejak itu, Sudan dijalankan oleh dewan jenderal, yang dipimpin oleh dua orang petinggi militer, yang kemudian menjadi cikal bakal perselisihan ini.

Mereka adalah Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, kepala angkatan bersenjata dan presiden negara itu dan wakilnya serta pemimpin RSF, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, lebih dikenal dengan nama Hemedti.

Masalah utama adalah rencana untuk memasukkan sekitar 100.000 Rapid Support Forces (RSF) ke dalam tubuh tentara, dan siapa yang kemudian akan memimpin pasukan baru tersebut.(*red)





Baca Juga Topik #Pekanbaru+


Loading...
Tulis Komentar +

Berita Terkait+