Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal meninjau Kilang Pertamina RU II Kota Dumai, Minggu (2/4).
DUMAI, WARTAPOROS. COM - Polisi mengungkap penyebab terjadinya ledakan di Kilang Pertamina RU II Kota Dumai. Ledakan disebabkan adanya pelepasan (release) atau kebocoran hidrogen (H2) pada area pipa Suction Discharge yang menyebabkan terbakarnya unit Hydro Cracker (HCU).
"Kebakaran tersebut karena hidrogen yang menghasilkan gelombang udara dan suara ledakan dahsyat yang berdampak disekitar area. Namun kebakaran dapat dikendalikan dan dilokalisir dalam waktu 9 menit di area yang terbakar," kata Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal Minggu (2/4).
Iqbal memerintahkan anak buahnya masih melakukan serangkaian penyelidikan bersama instansi terkait. Dia menyebutkan, di lokasi kejadian sudah dilakukan penanganan terhadap unit Hydro Cracker yang terbakar.
"Saat ini Dirkrimum, Kabid Laboratorium Forensik dan tim juga sedang melaksanakan olah TKP (tempat kejadian perkara) guna penyelidikan mendalam," jelasnya.
Sambil melaksanakan pemulihan, Pertamina RU II Dumai memastikan pasokan BBM Riau dan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) masih dalam tahap normal dan tidak terganggu.
Iqbal menjelaskan, stok pertalite tersedia untuk 18 hari ke depan, stok solar 17 hari, avtur 60 hari dan Perdatex 66 hari. "Operasional saat ini tetap berjalan normal kecuali pada lokasi gangguan yg terbakar," pungkas Iqbal.
Sebelumnya diketahui bunyi dentuman keras disertai getaran kuat berasal dari dalam Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai terdengar Kamis malam sekitar pukul 22.40 WIB.
Warga setempat kilang minyak yaitu Kelurahan Jaya Mukti dan Tanjung Palas berhamburan keluar rumah. Ratusan warga berdesakan di pintu gerbang kilang minyak untuk melihat kondisi sebenarnya.
Penjagaan kilang minyak Pertamina Dumai langsung dilapisi petugas kepolisian dan TNI untuk memblokir warga yang antusias mendekat. Selain itu, terpantau arus lalu lintas di sekitar kilang minyak di Jalan Putri Tujuh menjadi macet total karena banyak kendaraan berhenti. (mcr)