Foto : Jamaludin dan Putrinya Melani.
MERANTI, WARTAPOROS.COM - Melani Agustin, salah seorang siswi kelas IV SD Negri 05 Desa Bungur, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, mengalami perlakuan yang tidak lazim oleh sekolah nya.
Hal tersebut diungkapkan oleh
Jamaludin alias Atan, orang tua Melani kepada WartaPoros.Com pada, Rabu (8/12/2021) di Selatpanjang, sekitar pukul 13.00 wib.
Jamaludin (42) warga Desa Bungur menjelaskan kejanggalan yang dialami oleh putrinya berawal pada saat Melani masih duduk dibangku kelas III, dimana siswi tersebut tidak mengikuti satu kali ujian semester dan menyebabkan ia tidak naik kelas, tetapi surat dari sekolah satu kalipun tidak pernah dilayangkan untuk menanya keberadaan Melani mengkapa absen begitu lama.
Tahun berikutnya Melani pun berhasil naik ke kelas IV, akan tetapi beberapa waktu lalu pihak sekolah membawa Melani ke SD Desa Telesung untuk mengikuti ujian ANBEKA bagi siswa siswi kelas V, hal ini membuat Jamaludin dan Melani Agustin terheran heran, sebab anak nya baru duduk di kelas IV, tetapi mengikuti ujian yang diperuntukan bagi murid kelas V.
Bahkan yang paling mengejutkan kata Jamaludin, anak nya Melani sempat belajar selama dua hari di kelas V, dan dikembalikan lagi ke kelas IV, hingga saat ini, keadaan ini menjadi pembicaraan warga Desa Bungur sehingga menyebabkan Melani merasa malu untuk bersekolah, kata Jamaludin.
Nasik sudah menjadi bubur, Meski Melani mengalami tekanan Pisikologi, Jamaludin tidak mempermasalahkan hal itu, tetapi ia berharap pihak sekolah bersedia datang menjemput Melani ke rumah agar semangat belajarnya tumbuh kembali.
Menyikapi hal itu, Kepala Sekolah SDN 05 Desa Bingur, Jul kepada awak media ini menjelaskan, bahwa kejadian ini terjadi akibat keteledoran OPS yang lupa mengeluarkan nama Melani dari depodik.
Seharusnya Melani memang tidak ikut untuk ujian ANBEKA kalau namanya dikeluarkan, sebab ujian itu untuk siswa kelas V, tutur Kepsek Jul.
Lebih jauh disampaikan oleh Kepala Sekolah SDN 05, persoalan ini sudah dilaporkan ke Disdik Kabupaten Kepulauan Meranti, dan dinyatakan bukanlah masalah, tinggal perbaikan data saja.
Sedangkan untuk setatus Melani tetap duduk di bangku kelas IV, dan saya mengakui keteledoran OPS yang mengelola data para murid, pungkas Jul. (nik).