Ketua Presidium Pusat (PP) Gerakan Aksi Mahasiswa Alumni Riau (GAMARI), Larshen Yunus, mendatangi Mapolresta Pekanbaru, Rabu (17/03) siang.
PEKANBARU, WARTAPOROS.COM - Ketua Presidium Pusat (PP) Gerakan Aksi Mahasiswa Alumni Riau (GAMARI), Larshen Yunus, mendatangi Mapolresta Pekanbaru, Rabu (17/03) siang.
Kedatangannya ini ditemani oleh para Aktivis PP GAMARI, untuk menyerahkan diri terkait adanya keinginan pihak Korem 031/Wirabima, yang hari ini akan melaporkannya menyangkut isi Pemberitaan sebelumnya.
"Saya ini cuma Ingin Menyerahkan diri. Kalau memang salah silahkan untuk Ditahan. Tidak ada masalah," katanya saat ditemui di Lantai 3, unit II Jatanras Reskrim Mapolresta Pekanbaru.
Dalam keterangan selanjutnya, Aktivis Larshen Yunus juga meminta sekaligus memohon agar pihak Korem 031/ Wirabima bersedia Memaafkan jika ada keterangannya yang salah.
" Jujur Pak, saya mohon maaf sekaligus meminta petunjuk dari Kakanda Danrem 031/Wirabima. Mungkin apa yang pernah saya sampaikan ke sejumlah media itu keliru. Kami mengakui bahwa cara kami Mencintai TNI sudah keliru," katanya menambahkan.
Aktivis Larshen Yunus sendiri menilai tidak ada keinginan apapun dari dirinya untuk memberitakan perihal mobil Reo milik TNI tersebut.
"Saya sangat-sangat Cinta dengan TNI, karena Kakek saya juga seorang Prajurit TNI, yang saya sampaikan itu Wujud Kecintaaan saya dengan TNI. Rasanya sangat tak ikhlas, kalau Saya melihat ada Unit milik TNI harus diperjualbelikan. Darah saya rasanya mendidih melihat itu semua. Bapak dengar sekali lagi, didalam tubuh saya ini, mengalir darah TNI," tegasnya lagi.
Dirinya berharap permohonan maaf itu sebagai wujud tanggung jawab, sebagai makhluk yang tak luput dari khilaf dan kesalahan.
"Atas nama pribadi dan Lembaga yang saya Pimpin, berkali-kali saya sampaikan mohon maaf kepada institusi TNI, dalam hal ini Korem 031/Wirabima dan tentunya kepada Kakanda Danrem 031/Wirabima, Yang Mulia-Yang Terhormat, Kakanda Brigjen TNI Syech Ismed SE M.Han, Karena atas Pemberitaan tersebut membuat kita semua tidak nyaman," terang Yunus, sapaan akrab Ketua Gamari itu.
Sebelumnya Aktivis Larshen Yunus juga menerima banyak masukan, saran dan nasehat dari Para Senior Gamari, yang meminta dirinya segera menyelesaikan masalah tersebut dengan sebaik- baiknya.
"Dek selesaikan segera masalahmu itu, jangan berlarut-larut. Kader Gamari harus tangguh dan juga mesti berani bertanggung jawab," kata salah satu Senior Gamari yang sekarang berada di Kota Bandung.
Terakhir dirinya berharap, persoalan dirinya dengan Korem 031/Wirabima wabbilkhusus kepada Danrem Syech Ismed bisa tuntas dan selesai dengan sebaik-baiknya.
"Harapan saya tentunya ke depan, Gamari di Riau bisa berjalan seiring dengan program- program Korem 031/Wirabima, serta kedepannya Sinergitas dan Tali Silaturrahim dapat kembali diperbaiki" harap Ketua Gamari, mengakhirinya.
Sementara itu pihak Polresta Pekanbaru melalui Penyidik mengaku tidak bisa memproses keinginan Larshen Yunus tersebut.
"Kita belum ada terima laporan terkait apa yang disampaikan saudara Larshen Yunus. Sehingga proses penahanan tidak bisa kita lakukan. Lagi pula tidak semua laporan bisa kita lanjutkan dengan penahanan. Semua ada prosedurnya," tegas penyidik (*/cv)