Wabup Meranti Kembali Sapa Masyarakat Desa Beting

Kamis, 16 Juli 2020 - 13:30:30 WIB Cetak

WARTAPOROS.COMDihari yang sama, Wabup Meranti kembali menyapa warga Desa Beting Kecamatan Rangsang Pesisir, dalam pertemuan itu ia menyinggung soal apa saja kendala di Desa Beting.

 

Sepulangnya pertemuannya dengan masyarakat Desa Sokop, Wabuap Meranti dan rombongan melanjutkan perjalanannya menuju ke pelabuhan penyeberangan ke Desa Beting, beberapa menit diperjalanan melalui perairan ia beserta rombongan sudah ditunggu oleh beberapa orang untuk menjemput rombongan tersebut.

Loading...

 

Setibanya di pelabuhan pihaknya menuju di Kediaman RT Ismail, di Jalan Arahman Dusun tiga bekawan, dalam pertemuan itu Wabup dan disambut RT.

 

Wabup H Said Hasyim menyampaikan maksud dan tujuannya kepada warga tentang dirinya melakukan silaturahmi biasa, diacara itu juga tidak begitu formal. Wabup dan rombongan juga disuguhkan dengan makan siang dengan menu ala kemelayuan.

 

"Semoga pertemuan ini mendapat ridho Allah, saya jika masyarakat tiba di Selatpanjang silahkan singgah dikediaman saya," kata Wabup. Minggu (28/6/2020).

 

Dalam pertemuan itu warga dan Wabup cukup terlihat akrab sambil berbincang soal pembangunan Desa Beting.

 

"Ini tetap menjadi Pr kami, namun beri kami waktu untuk segera merealisasikan apa-apa yang menjadi kendala khususnya Desa Beting," tegas Wabup.

 

Wabup H Siad Hasyim pun turut prihatin dengan pasca Covid-19 belum juga berakhir meski sudah memasuki new normal. Ia juga meminta kepada masyarakat agar tetap sabar menurutnya, hal itu adalah ujian dari Allah, Wabup juga menegaskan agar masyarakat tetap saling kompak, bahu-membahu dalam setiap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

 

Sementara itu RT Ismail, ia merasa bangga bahwa Wabup bersedia singgah dikediamannya, ia juga menyampaikan beberapa hambatan di Desa Beting. Namun ia juga menyinggung soal Anak-anak Desa Beting sekolah di Desa Sokop. Jalan tembus ke Desa Sokop ia juga minta difikirkan oleh Pemerintah Daerah.

 

"Kami meminta kepada Wabup agar hambatan yang Desa kami alamai segera di perhatikan oleh pihak Pemda," harap Ismail dengan raut sedihnya.

 

Ismail yang hari-harinya sebagai buruh kasar di Hutan mengakui bahwa, ia juga tak pernah menerima PKH dan lain-lainnya. Namun hal itu tak mengurung niatnya sebagai RT yang dipilih masyarakat, ia juga selalu berselogan bahwa dirinya mengabdi pada Negeri.

 

"Hal itu tidak membuat saya berkecil hati, namun sebagai RT dan masyarakat saya sangat berharap agar hal-hal yang menjadi kendala di Desa nya bisa segera dikonfirmasi oleh pihak Pemda," tutup Ismail. (ADV)







Loading...
Tulis Komentar +

Berita Terkait+