Satuan Intelkam Polres Kepulauan Meranti, Rabu (28/9/2022) pagi, bertempat di Cafe Bluberry Jln Kartini Kelurahan Selatpanjang Kota Kecamatan Tebingtinggi, mengikuti kegiatan Coffe Morning tim kewaspadaan dini pemerintah daerah terkait isu-isu aktual.
Coffe Morning yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan saling tukar informasi tersebut dihadiri Kasat Intelkam Polres Kepulauan Meranti AKP Josrizal SH, Kaban Kesbangpol Wan Zulkifli, Kasi Inteldakim Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang Bambang Irawan, Kasi Intel Kejaksaan Tiyan Andesta, Kaposda BIN Kepulauan Meranti Pelda Jhordi, Intel Kodim 0303 Bengkalis, Intel Koramil 02 Tebingtinggi Serma Amrizal, Personel Sat Intelkam serta tim kewaspadaan dini pemerintah daerah.
Kaban Kesbangpol Kepulauan Meranti Wan Zulkifli, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran para undangan di kegiatan coffe morning itu.
"Tujuan pertama kegiatan ini yaitu silahturahmi bersama tim kewaspadaan dini pemerintah. Dengan kegiatan ini kita dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi," ujarnya.
Wan Zul mengatakan, terkait situasi Kabupaten Kepulauan Meranti dibidang Ipoleksosbudkam (ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan) saat ini relatif dalam situasi aman dan kondusif. Dimana, belum adanya konflik-konflik atau permasalahan yang timbul saat ini.
Sementara itu, Kapolres Kepulauan Meranti di kesempatan itu melaui Kasat Intelkam AKP Josrizal SH, menyampaikan bahwa di Kepulauan Meranti dibidang politik saat ini sudah berjalan tahapan Pemilu.
Selain itu, sebutnya, untuk bidang ekonomi saat ini muncul penyakit mulut dan kuku (PMK). Dimana, Kepulauan Meranti masih dalam zona hijau.
"Sedangkan di bidang Kamneg, banyak oknum yang tidak bertanggungjawab dengan memasukan narkotika. Beberapa hari yang lalu sudah dua kali dilakukan penangkapan," ujarnya.
Lebih lanjut, Kasat Intelkam berharap agar sinergi dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di segala bidang ipoleksosbudkam (ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan) dapat terus selalu berlanjut.
Lebih lanjut, Kasi Inteldakim Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang Bambang Irawan, menyampaikan terkait penangkapan 10 WNA dari angkutan laut yang masuk tanpa sepengetahuan dan pemeriksaan dari imigrasi. Yang dimana mereka tidak membawa dokumen pasport lengkap memasuki wilayah indonesia.
"Kami dari imigrasi telah melakukan penangkapan 4 WNA dari Negara Bangladesh yang masuk ke wilayah indonesia yang tidak bisa berbahasa internasional (Inggris) untuk tujuan bisnis kelapa di Desa Tanah Merah. Namun, saat ini kami sudah deportasi kembali ke Bangladesh melalui bandara internasional Jakarta," bebernya. (nik)