Warga yang tengah menjalani isolasi.
INHIL, WARTAPOROS.COM-Warga Lorong Melur RT 2 RW 3 Jalan Pangeran Hidayat Kelurahan Tembilahan Hilir Kecamatan Tembilahan, Indragiri Hilir (Inhil) Riau, menjerit kelaparan. Pasalnya, hingga saat ini warga yang dikarantina (Isolasi) tidak ada mendapatkan bantuan makanan dan sembako untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Ditemui di Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Secara Mikro di lorong Melur parit 13, Camat Tembilahan Lukman Hakim membenarkan terkait adanya keluhan warga yang dikarantina tidak mendapatkan bantuan makan dan sembako.
"Sudah tiga hari warga lorong melur dikarantina terkait banyaknya klaster pasien yang positif covid 19, namun belum ada bantuan makanan dan sembako" Jelas Camat Tembilahan, Lukman, Senin (28/6) kemarin.
Upaya yang dilakukan oleh Camat Tembilahan bersama Danramil, Polsek, Babinsa, Bhabin Kamtibmas dan Lurah Tembilahan Hilir adalah melaporkan kepada Tim Gugus Penanggulangan Covid 19 Kabupaten Indragiri Hilir.
"Kita sudah koordonisai dan laporkan kepada Tim gugus yang sekretariatnya ke BPBD serta langsung ke Dinas Sosial, namun sampai saat ini kita masih menunggu" Jelas Camat.
Untuk diketahui PPKM di lorong melur ini merupakan zone Merah kasus covid 19 klaster rumah tangga di kawasan padat penduduk.
"Sudah 16 rumah yang positif dengan total 25 orang dalam satu RT, dan hari ini kita lakukan test Swab sebanyak 34 orang lagi" Lanjut Lurah Tembilahan Hilir, Budiono.
"Sampai saat ini petugas masih bekerja keras melaksanakan swab massal dan evakuasi warga yang positif ke Islamis Centre, sedangkan warga yang masih menunggu hasil swap akan dikarantina secara mandiri sampai hasilnya keluar"Tutup Lurah Tembilahan Hilir.
Murad warga lorong melur mengatakan sudah tiga hari di karantina, namun sampai saat ini belum mendapatkan bantuan makan dan sembako.
"Kami sangat sedih, tiga hari kami dikarantina tidak adanya bantuan makanan dan sembako, kemaren sempat sekali kami dikasih pak camat makan siang, namun sekarang sudah tidak makan dan stok juga sudah habis dirumah kami, apalagi kami akan dikarantina selama 10 hari kedepannya, tutur Murad.(Hs)