Jokowi Resmikan APR, Namun Pemuda Tempatan Masih Banyak Jadi Pengangguran

Sabtu, 22 Februari 2020 - 13:30:41 WIB Cetak

Presiden RI, Joko Widodo Resmikan Perusahan APR di Kabupaten Pelalawan.

WARTAPOROS.COM--Setelah kemarin Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan fasilitas produksi viscose rayon terintegrasi dan terbesar di Indonesia untuk mendongkrak sektor tekstil nasional dan strategi pembangunan industri 4.0 Pemerintah Indonesia. 

Dengan adanya perusahan terbesar di Indonesia ini, bahkan di dunia. Tentunya, masyarakat Kabupaten Pelalawan tidak perlu cemas tidak mendapat pekerjaan, dengan perusahan besar seperti APR ini penyerapan tenaga kerja lokal harus menjadi hal paling utama dalam mensejahterakan masyarakat tempatan.

Namun hal itu belum tentu sejalan yang diinginkan masyarakat Kabupaten Pelalawan, hingga hari ini masih banyak masyarakat tempatan yang belum mendapatkan pekerjaan.

Salah satunya, Bambang Irawan (24) warga Kelurahan Pelalawan yang kini masih menganggur alias tidak memiliki pekerjaaan kepada wartaporos.com, Sabtu (22/2/2020) mengakuh kecewa dengan pihak perusahan yang berada di Kelurahan Pelalawan.

"Disitu kita merasa sedih Pak, ibarat Tikus Mati di Lumbung Padi,!! hanya bisa menjadi penonton di negerinya Sendiri. Kalau mau mencari pekerjaan harus memiliki dekingan itupun belum tentu menjamin masuk kerja," terang pemuda asli Kelurahan Pelalawan ini.

Hal senada juga dikatakan Rehan (25) warga Pangkalan Kerinci mengakuh bangga dengan kedatangan orang nomor satu di Indonesia yang telah meresmikan APR di Kabupaten Pelalawan.

Lanjutnya, Presiden Joko Widodo boleh berbangga bahwa dengan kehadiran APR mampu mendorong lebih banyak investasi bernilai tambah di dalam negeri serta memperkuat industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

Namun, Presiden Joko Widodo tidak tau kalau masih banyak anak di Negeri Seiya Sekata ini belum mendapatkan pekerjaan. Untuk apa banyak investasi besar di negeri ini, tetapi masyarakat tempatan masih susah mendapatkan pekerjaan.

Sementara itu, Ketua BMRB Pelalawan Tauhid Marifatullah S.IP menyebutkan sebelumnya para aktivis sudah pernah menyebarkan browsur secara online untuk mendata pengangguran di Kecamatan Pangkalan Kerinci.

"Tercatat beberapa waktu lalu sebanyak 98 orang pemuda Kecamata Pangkalan Kerinci menganggur alias tidak memiliki pekerjaan, belum lagi dari kecamatan lain yang ikut mendaftarkan diri sebagai pengangguran. Selama satu bulan ini tercatat sebantak 120 orang pemuda belum memiliki pekerjaan, dan ini akan terus berlanjut" pungkasnya.***







Loading...
Tulis Komentar +

Berita Terkait+