Foto; Internet.
WARTAPOROS.COM--Warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, menyambangi gedung Kemenkumham di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (22/1).
Akibatnya, polisi terpaksa menutup Jalan HR Rasuna Said. Penutupan jalan tersebut ternyata berimbas ke berbagai ruas jalan lainnya.
Pantauan kumparan, imbas penutupan jalan tersebut mengakibatkan arus lalu lintas di Jalan Letjen MT Haryono, Jalan Gatot Subroto, hingga simpang Semanggi lumpuh total.
Bahkan, di jalan tol dalam kota juga terkena imbas penutupan jalan. Bila melalui jalur tersebut, pengendara dapat terjebak macet berjam-jam.
Seorang sopir ojek online, Dwi Suryanto mengatakan, terpaksa memilih jalur lain lantaran 2 jalan tersebut lumpuh total. Ia juga menyarankan pengendara yang mengarah ke Jakarta Pusat, Kuningan menghindari jalur tersebut.
“Baiknya dihindari. Ini sampai semanggi macetnya,” kata Dwi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (22/1).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Koordinator aksi, Dimas, mengatakan mereka hanya membawa satu tuntutan. Yakni meminta Yasonna Laoly meminta maaf kepada warga Tanjung Priok.
“Tuntutan kami cuma satu Bapak Yasonna segera meminta maaf. Artinya kami ke sini bukan hanya meminta klarifikasi beliau, tetapi juga memperbaiki nama baik Tanjung Priok.
Hingga kini, warga Tanjung Priok ini masih menggelar aksi di depan gedung Kemenkumham. Mereka menutup Jalan HR Rasuna Said.
Beberapa waktu lalu, Yasonna Laoly memberikan ilustrasi seorang anak yang lahir di Menteng dan Tanjung Priok lalu bertukar posisi. Yasonna menyebut anak yang lahir di Menteng pun bisa berpotensi melakukan kriminalitas ketika dibesarkan di Tanjung Priok.
“Berikan saya 2 orang anak. Satu anak lahir di Menteng, ibu kaya, ayah kaya. Berikan saya juga anak dari Tanjung Priok, lahir dari ibu pelacur, bapak preman, kasih ke saya,” ujar Yasonna, Kamis (16/1).
"Split them in years. Look at them who will be the criminal," sambungnya.