Pelantikan Enam Pejabat Eselon II di Pemerintah Kabupaten Pelalawan.
WARTAPOROS.COM-Pasca dilantiknya enam Pejabat Tinggi Pratama (Eselon Dua) untuk menduduki kursi pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten Pelalawan beberapa waktu lalu.
Pasalnya, muncul satu nama Asril SKM
yang menjadi sorotan dan menjadi perbincangan di tengah tengah masyarakat Pelalawan. Sebab selama Asril menjabat Plt Kadis Kesehatan Program Bupati Pelalawan yakni "Pelalawan Sehat" kurang terlihat.
Bahkan selama dirinya menjadi Plt Kadis Kesehatan tidak memiliki Track Record yang membanggakan. Miris lagi ketika dirinya dihadapkan pada suata masalah yang terjadi pada bayi korban Gizi Buruk di Kabupaten Pelalawan, malah dirinya mengeluarkan kalimat kontravensi yang mengecewakan masyarakat Pelalawan.
Dilansir dari media Jelajahriau.com, Plt Kepala Dinas Kesehatan itu menyebutkan kalau Gizi Buruk itu tidak termasuk dalam Program Pelalawan Sehat, tidak ada hubungannya dengan Pelalawan Sehat, dan tidak masuk ke dalam Indikator Pelalawan Sehat.
Terkait hal itu, Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kabupaten Pelalawan kepada wartaporos.com, Rabu (8/1/20) mengatakan, menyayangkan Bupati Pelalawan percayakan kepemimpinan Dinas Kesehatan kepada Asril SKM, yang menjadi pertanyaan ialah, apa kelebihan dan Track Record Pak Asril itu..?"
"Pada masa Asril SKM menjabat Plt Kadiskes banyak permasalah di tengah tengah masyarakat yang tidak tuntas, seperti banyaknya bayi korban gizi buruk di TA 2019, adanya proyek gagal lelang di Dinas Kesehatan TA 2019, dan permasalah lainnya,"terang Mantan BEM Luar UNRI ini, Tauhid Marifatullah.
Sementara itu, dalam sambutan Bupati Pelalawan HM Harris menyampaikan bahwa pimpinan Pejabat Tinggi Pratama atau kepala dinas yang dilantik merupakan pejabat yang memang memiliki kompetensi dan memenuhi kualifikasi sesuai dengan bidangnya masing-masing. Harris juga berharap agar semua pejabat yang dilantik dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Selain itu, HM Harris menegaskan kalau pejabat yang sudah dilantik tidak disiplin, dan tidak memberikan contoh yang baik terhadap bawahan, otomatis pejabat tersebut akan dievaluasi.***