Perjuangan Panjang PMTS Yang berubah nama Menjadi AMT Hingga Yayasan "Melati Baja " Kepulauan Meranti.

Jumat, 12 Juli 2024 - 22:14:08 WIB Cetak

SELATPANJANG,WARTAPOROS.COM - 

Ibarat sepotong baja yang membutuhkan uasaha keras dari seorang pandai besi yang akhirnya menciptakan maha karya dan menghasilkan sebuah Pedang Samurai. 

Sudah barang tentu karya sang pandai besi menjadi rebutan para pendekar.
 

Loading...

Demikian jualah kerja keras yang dilakukan oleh pendiri Yayasan Melati Baja( Melayu Tiong hoa Batak Jawa ) yang ada di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Sejak awal berdiri diberi nama PMTS ( Persatuan Melayu Tiong hoa Selatpanjang) namun pengurus wadah ini terdiri dari semua etnis yang ada di kota Selatpanjang.
 

Ada  etnis Melayu, Tiong hoa, Batak, Jawa, Lombok, Bugis, Minang, semua bahu membahu saling rangkul bak kata Filosopi yang sudah mengakar di masyarakat Meranti " Tak Putus Air di Cincang" yang mengandung makna semua kita bersaudara.

 

Terlihat saat wabah Corona melanda Tanah Air, dan  masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti tak luput dari rasa ketakutan, bahkan ada satu desa yang di lock down, PMTS dengan penuh semangat membantu Pemerintah Daerah melalui Diskes memberikan bantuan Hampir 500.000 helai masker, yang langsung dibagi bagikan kepada masyarakat selatpanjang, 

Bahkan rumah ibadah, Mesjid , Gereja dan Kelenteng juga diberi bantuan Hands Sanitaizer, Bahan Dis infaktan agar lingkungan rumah ibadah lebih sterill.

 

Tak berhenti sampai disitu PMTS juga sempat memberikan bantuan 10 Ton beras untuk salah satu desa yang harus di lock down dikarenakan akses bagi masyarakat di desa tersebut sementara waktu di tutup.

Seiring waktu, PMTS pun berganti nama menjadi AMT( Aliansi Melayu Tiong hoa)

akan tetapi kepengurusan wadah ini diisi oleh hampir dari semua Etnis yang ada.

 

Hingga saat ini, AMT telah membantu masyarakat Meranti, dan maaf masyarakat yang kurang mampu untuk mengatasi kesulitan yang dialami. AMT telah melakukan puluhan bedah rumah

agar layak untuk di huni,bahkan sudah pula mengirim beberapa warga masyarakat untuk berobat ke Malaka.

Hal ini tentu tidak terlepas dari kepiawaian Ketua AMT, yaitu Saudara Hermanto Pangaribuan yang akrab di sapa Engah AK dan Sekjen Jhoni Katan serta pengurus lainnya.
 

3B merupakan motto AMT yang berbunyi "Bersama Berkerja Beramal", pada satu ketika, Sang wakil Ketua Sugiarto yang selalu di sapa Mas Tato dengan sigap serta cepat tanggap mendatangi kediaman Hasanudin yang beralamat di Jl. H. Saleh, Dusun Bandul, Desa Alai Mekong, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti didampingi Sekretaris Joni dan berserta anggota AMT lainnya, 

menyalurkan bantuan berupa sembako kepada keluarga Hasanudin yang menderita sakit komplikasi serius.
 

Dinamika terus berkembang, dan sekarang AMT telah pula berganti  menjadi sebuah Yayasan bernama " MELATI BAJA " ( Melayu Tionghoa Batak Jawa) dan nama ini dari hsil buah pikiran Ketuanya Hermato Pangaribuan. 

 

Perubahan nama sangat penting agar wadah ini legal,  meskipun di lapangan masyarakat lebih mengenal AMT, namun secara administrasi sudah berubah.
 

Semoga Yayasan Melati Baja terus Jaya dan berkembang selamanya.(nik)







Loading...
Tulis Komentar +

Berita Terkait+