MERANTI, WARTAPOROS.COM - Polres Kepulauan Meranti bersama forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), Kamis (3/8/2023) pagi, bertempat di kedai kopi H Dodon, jalan Tebingtinggi Selatpanjang, menggelar rapat koordinasi rutin pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Rakor tersebut dihadiri Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul LTG SH SIk MH, Asisten I Setdakab Kepulauan Meranti Drs Irmansyah MSi, Kasubsi Pidum Kejari M Azsmar Haliem SH, Danramil 02 Tebingtinggi Kapten Arh Isnanu, Kabag Ops Kompol Yudi Setiawan SH MH, Pos TNI AL Selatpanjang Serda M Alghiffary, sekertaris BPBD Eko Setiawan, para Kapolsek dan perwira, Kabid Logistik BPBD Edi, Unit Basarnas Selatpanjang Noval Syaputra, Kabid BPBD Mukhtarom B serta anggota BPBD.
Dalam sambutannya, Kapolres Andi Yul menyampaikan bahwa rapat tersebut dilaksanakan dalam suasana keakraban dibungkus dalam kegiatan coffee morning untuk membahas terkait pencegahan dan penanganan karhutla.
"Permasalahan karhutla menjadi atensi kita bersama. Untuk itu, saya berterimakasih atas kerjasama kita semua karhutla di semester I tahun 2023 dapat teratasi, kedepan diharapkan sinergitas dalam penanggulangan karhutla makin diperkuat," ucapnya.
Terkait adanya karhutla yang terjadi di wilayah hukum Polsek Rangsang dan Tebingtinggi Barat beberapa hari lalu, sebut Kapolres, berhasil dipadamkan dengan sinergitas.
Dipaparkan Andi Yul lagi, diperkirakan sampai dengan akhir September akan mengalami kemarau panjang. Dalam kondisi ini, katanya,sangat diperlukan sinergitas agar karhutla di kabupaten Meranti ini dapat di cegah dan ditanggulangi bersama.
"Kita perlu meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait karhutla, seperti langkah pencegahan dan hal lainnya. Apabila terjadi karhutla diharapkan seluruh pihak, termasuk kepala desa ikut turut membantu pemadaman," pesan Kapolres.
Lebih lanjut, berkenaan dengan membakar lahan yang luasnya kurang dari 2 hektar, Kapolres menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan harus disosialisasikan, yakni harus membuat sekat bakar, tidak di tanah gambut dan tidak pada musim kemarau.
Kabag Ops Kompol Yudi, di kesempatan itu memaparkan tentang kesiapan Polres dalam penanganan Karhutla.
Seperti, bebernya, menyebarkan maklumat Kapolda Riau terkait larangan membakar hutan dan lahan beserta sanksi bagi yang melanggarnya, pelaksanaan patroli, pengecekan sekat kanal, embung dan sebagainya, pengecekan titik api melalui aplikasi dashboard lancang kuning, sehingga bila ada titik api bisa langsung menuju TKP untuk melakukan pemadaman secara bersama.
"Kami berharap Pemda melakukan penerbitan maklumat Bupati terkait larangan membakar hutan dan lahan untuk disebarkan ke masyarakat melalui Kades, Bhabinkamtibmas maupun Bhabinsa yang ada di desa," beber Yudi.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini masih berlaku status siaga karhutla yang akan berakhir pada Oktober. Dimana, diharapkan semua pihak agar selalu waspada dan bersinergi dilapangan
Sekertaris BPBD Eko Setiawan, mengungkapkan beberapa langkah-langkah pencegahan yang telah dilakukan, diantaranya dengan memberikan edukasi terkait bahaya karhutla kepada masyarakat.
"Kami telah melakukan persiapan dengan melakukan patroli ke daerah rawan dan melakukan sosialisasi serta persiapan peralatan yang telah kami pinjampakaikan ke desa desa yang rawan akan karhutla," ujarnya.
Sedangkan Danramil 02 Tebingtinggi Kapt Arh Isnanu, menyampaikam rasa syukurnya karena karhutla tidak terjadi banyak titik di Meranti.
"Dengan penanganan yang cepat karhutla bisa diatasi. Ini tentunya berkat koordinasi dan sinergitas yang sangat efektif untuk penanganan karhutla. Tantangan kita semakin besar, maka dari itu sinergitas perlu ditingkatkan lagi," ajaknya.
Sementara itu, Asisten I Setdakab Irmansyah atas nama Pemda menyampaikan apresiasi yang besar terhadap penanganan karhutla dengan cepat yang dilakukan secara bersama.
"Berkaitan dengan surat edaran yang disampaikan oleh Kabag Ops, akan segara kami tindaklanjuti dan akan kami sebarkan keseluruh perangkat daerah, kecamatan hingga Kepala Desa," tutur Irmansyah.
Ia juga menyinggung soal lokasi penanganan karhutla yang sulit agar berkoordinasi sehingga bisa menggunakan aset Pemda seperti speedboat maupun peralatan lainnya.
"Kita akan mendukung dengan anggaran dan peralatan untuk pemadaman. Intinya, sinergitas semua pihak untik mencegah dan menangani karhutla perlu kita lakukan berkelanjutan. Terus pertahanan situasi seperti ini. Terima kasih atas sinergitas kita semua dalam penanganan karhutla," ucap Irmansyah.
Untuk diketahui, total karhutla di Kepulauan Meranti tahun 2023 terjadi di 12 titik, dengan jumlah 17,35 hektar. (nik)