BEKASI, WARTAPOROS.COM-Guru SD berinisial ET (47) di Kampung Pasir Limus, Desa Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dilarikan ke rumah sakit lantaran alat vitalnya dipotong oleh sang istri. 

Diduga, pelaku YN tega melakukan penganiayaan itu lantaran kesal dengan suaminya yang diduga selingkuh dan  akan menikah lagi dengan wanita lain. Usai kejadian, pelaku YN pun menyerahkan diri ke Polsek setempat.

Kapolsek Cikarang Utara, Kompol Mustakim, mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (10/9) lalu. Saat itu, pelaku  kesal karena diduga korban akan menikah lagi dengan perempuan lain.

"Akhirnya, pelaku nekat memotong kemaluan suaminya, hingga korban harus dilarikan ke rumah sakit. Keduanya sudah menikah secara siri selama 7 tahun. Pelaku mengaku cemburu karena suaminya berselingkuh dan curiga akan menikah lagi," terang Kompol Mustakim, Senin (12/9).

Menurut Kompol Mustakim, peristiwa itu  tersebut terjadi saat E sedang tidur dan merasa ada yang menarik celana pendeknya. Korban melihat sekejap jika istrinya ada di sebelah kiri ranjang sambil membawa sebilah pisau. 

"Tak lama pelaku mengiriskan pisau kepada kemaluan korban. Korban pun langsung menjerit kesakitan, dan berlari ke luar rumahnya untuk meminta pertolongan sekitar," ujar Kompol Mustakim.

Kompol Mustakim menambahkan kalau ada saksi yang melihat terduga pelaku keluar dari kontrakan menuju ke jalan raya. Tak berapa lama, korban pun menghampiri saksi tersebut dan meminta untuk diantarkan ke rumah sakit.

"Sebelum melakukan pemotongan, pelaku mengaku jika ia melihat ponsel sang suami dan melalui ponsel tersebut ia mengetahui hubungan gelap suaminya dengan perempuan lain," katanya.

Selain itu, dijelaskan Kompol Mustakim, berdasarkan pemeriksaan medis, E menerima 4 luka sayatan di daerah kemaluannya dan juga kakinya. Pelaku YN pun langsung menyerahkan diri ke Polsek Cikarang Barat. 

"Barang bukti berupa gunting yang digunakan oleh pelaku juga ikut diamankan. Kemaluan korban yang nyaris putus," ulas Kompol Mustakim. 

Kompol Mustakim menuturkan, hubungan antara korban dan pelaku ini sudah berlangsung selama tujuh tahun, tetapi mereka tak melangsungkan pernikahan. Bahkan, hingga insiden itu terjadi pelaku dan korban tidak juga menikah secara resmi.

"Pelaku melihat ponsel milik korban dan menemukan komunikasi antara E dengan wanita lain, sehingga emosinya pun memuncak," pungkasnya. (br)