Ratusan Pekerja Recording Masih Bertahan di Kantor PT. GSI Selatpanjang.

Rabu, 05 Januari 2022 - 14:42:30 WIB Cetak

Foto: Rinto, Korlap Recording di PT. GSI Kab. Meranti.

MERANTI, WARTAPOROS.COM - PT. Gelombang Seismik Indonesia sebagai sub kontraktor PT. EMP Malacca Strait yang melaksanakan survei dan recording untuk mencari sumber minyak di Kabupaten Kepuluan Meranti, mempekerjakan ratusan orang yang berasal dari berbagai daerah seperti Pulau Jawa, Sumsel, Sumut dan Riau.

Saat ini PT. GSI menjadi sorotan publik disebabkan ratusan karyawannya dalam beberapa hari belakangan tampak berkumpul tanpa kegiatan di seputaran Kantor GSI, Desa Alah Air, Kecamatan Tebing Tinggi, Kab. Meranti, seperti terlihat pada Rabu (5/1/2022).

Rinto (28) Kordinator lapangan seluruh pekerja recording  menuturkan, 450 orang sisa pekerja ini masih menunggu pembayaran upah mereka, yang sampai sekarang belum ada titik temu antara saya selaku korlap dengan pihak PT. GSI pusat.

Loading...

Padahal kami bekerja sesuai dengan  Surat Kesepakatan Bersama yang ditanda tangani oleh Chip Party PT. GSI Dedi Haryadi bertindak sebagai pihak pertama dan Kordinator Lapangan Rinto bertindak sebagai pihak kedua.

Lebih jauh Rinto menerangkan, dalam surat kesepakatan bersama tersebut juga dinyatakan bahwa upah untuk tiap satu orang karyawan sebesar Rp100.000.-/hari tetapi surat kesepakatan itu sepertinya tidak diperdulikan oleh PT. GSI, bahkan ada kecurigaan dari mereka seolah saya menggelembungkan jumlah karyawan, kata Rinto.

Dikatakan Rinto pula, menurut saya ini ada permainan, buktinya kenapa karyawan yang dibawahi oleh Davit Silitonga perwakilan PT. GSI yang mengurus kru (karyawan) telah memulangkan sebanyak 130 orang pada Selasa (4/1/2022) sedangkan laporannya ke Jakarta berjumlah 219 orang dan upah dibayarkan Rp100.000/org.

Hari ini saya ingin memberangkatkan 30 orang karyawan atas permintaan mereka sendiri karena sudah tak mampu bertahan, saya minta ongkos ke PT. GSI tidak di beri.

Kami akan tunggu sampai hari Jumat tanggal 7 Januari 2022, mudahan mudahan PT. GSI akan menyelesaikan tanggung jawab nya, kalau tidak selesai juga saya gak bisa berpikir lagi, tutur Rinto.

Saat awak media ini menanyakan ketidak singkronan hitungan upah yang sudah disepakati, Rinto mengatakan bahwa saudara Dedi Haryadi Chip Party sudah meninggalkan Selatapanjang sejak beberapa hari lalu.

Dikarenakan sudah merasa buntu, Akhirnya Rinto memberikan nomor kontak saudara Jenda salah seorang Direktur PT. GSI di Jakarta agar lebih jelas.

Sementara itu, saat wartaporos.com berkomunikasi dengan saudara Jenda melalui cellulernya, tidak bisa memberi keterangan karena bersifat pribadi, menurut Jenda, sebaiknya pertanyaan dikirim melalui imel PT. GSI dan semua pertanyaan akan saya jawab, kata Jenda mengakhiri perkataannya.(nik).







Loading...
Tulis Komentar +

Berita Terkait+