Kunjungi Lokasi Semburan Gas, Sofyan Siroj: Kita Harus Bergerak Cepat

Senin, 08 Februari 2021 - 19:04:18 WIB Cetak

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau, H. Sofyan Siroj, Lc., M.M,

PEKANBARU, WARTAPOROS.COM--Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau, H. Sofyan Siroj, Lc., M.M, mengunjungi langsung lokasi semburan gas yang disertai lumpur di Pondok Pesantren Al Ihsan Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Ahad (7/2).

Politisi PKS itu mengatakan akan berupaya mencarikan solusi agar musibah semburan lumpur cepat teratasi. Untuk itu ia akan berkomunikasi dengan pihak- pihak terkait agar segera ditangani.

" Kita akan memanggil lembaga-lembaga terkait beserta stake holder untuk berkoordinasi mencarikan solusi, supaya peristiwa ini cepat ditangani," kata Sofyan Siroj kepada Wartaporos.com, saat melakukan kunjungan ke lokasi semburan gas, Minggu (07/02).

Loading...

Menurut Legislator Dapil Pekanbaru ini, semburan gas tersebut harus ditangani secara serius dan tidak boleh dianggap sepele. Maka dari itu, semua pihak harus bertindak cepat agar peristiwa ini segera teratasi.

" Ini (Semburan,red) bukan hal sepele, maka dari itu kita harus bergerak cepat sebelum menimbulkan resiko yang tidak kita inginkan," tegasnya.

Selain itu, Sofyan juga menghimbau kepada warga untuk tetap waspada dan tidak mendekati area sekitar semburan gas.

" Saya himbau kepada masyarakat agar tidak mendekati area semburan, karna dikhawatirkan gas mengandung racun," tutupnya.

Diketahui, semburan gas di pesantrean Al Ihksan, berjarak 180 meter dari pipa perusahaan gas, PT EMP Bentu dan berjarak 1 kilometer dari sumur gas EMP Bentu. 

Semburan muncul pada Kamis 4 Febuari 2021. Sampai saat ini gas masih terus menyembur. Lokasi semburan gas merupakan pengeboran sumur air untuk pesantren.

Sementara, berdasarkan hasil penyelidikan tim Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemprov Riau, semburan gas dari dalam tanah itu sangat berbahaya.

"Tim ESDM sudah mengecek lokasi. Ditemukan pada jarak 5 meter kandungan LEL 13 persen dan H2S 1ppm. Artinya gas tersebut cukup berbahaya, potensi terbakar dan beracun," kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Pemprov Riau, Chairul Rizki.(Andi)





Baca Juga Topik #peristiwa+
Business

Jembatan di Solok Selatan Putus

Ahad, 24 November 2019
Business

Ledakan di Monas, Polisi Masih Sterilkan Lokasi

Selasa, 03 Desember 2019


Loading...
Tulis Komentar +

Berita Terkait+