WARTAPOROS.COM | BELITUNG - Kepala KPPN Tanjungpandan, Rd. Yen Yen Nuryeni izin pamit kepada seluruh masyarakat Pulau Belitung. Pasalnya, perempuan yang akrab disapa Yen Yen ini mendapat pomosi jabatatan baru dan telah dilantik sebagai Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Transformasi Kelembagaan, Direktorat Sistem Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Yen Yen dilantik dilangsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Aula Mezanine Gedung Djuanda (Jakarta), tanggal 9 Maret 2020. Lantas, jabatannya sebagai Kepala Kepala KPPN Tanjungpandan digantikan Yessy Silvia Maharini, yang sebelumnya menjabat Kepala KPPN Muko-Muko (Bengkulu).
Selama memimpin KPPN Tanjungpandan kurang lebih selama 31 bulan, cukup banyak prestasi dan inovasi yang tinggalkan oleh perempuan berkerudung yang murah senyum itu. Mulai dari mendapatkan penghargaan sebagai Kantor Pelayanan Terbaik (KPT), SIPP, ISO, Program Zona Integritas, Pengarusutamaan Gender (PUG) hingga ditentukannya sebagai role model Pembangunan Zona Integritas oleh KemenpanRB.
Sebab, KPPN Tanjungpandan adalah salah satu Satker di Negeri Laskar Pelangi yang telah berhasil meraih Predikat Wilayah Bersih dari Korupsi (WBK) dan Predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari KemenpanRB. Kedua predikat ini murni diraih KPPN Tanjungpandan dibawah komando Yen Yen. Predikat WBK diraih tahun 2018 dan WBBM tahun 2019.
"Syukur alhamdulillah, berkat do'a dari masyarakat Belitung termasuk juga dari teman-teman Pers, saya kembali lagi ke Jakarta dan sudah dilantik menjadi Kasubdit Transformasi Kelembagaan di Direktorat Sistem Perbendaharaan di Jakarta. Insyallah mulai Hari Senin tanggal 16 Maret 2020, saya sudah aktif mengisi jabatan tersebut," kata Yen Yen Nuryeni, Selasa (10/3/2020) sore.
Perempuan kelahiran Bandung ini, mengucapkan banyak terima kasih atas support yang diberikan selama ini. Ia merasa sangat senang dan bangga yang luar biasa sekali, karena telah diberikan kesempatan bertugas dan menjadi bagian dari masyarakat Pulau Belitung.
Tugas-tugasnya selama menjadi pimpinan KPPN Tanjungpandan juga telah terlaksana dengan semestinya berkat sinergi dan kolaborasi yang baik dengan Satker mitra kerjanya. Baik dengan Pemerintah Kabupaten Belitung dan Belitung Timur, Perbankan, BUMN, Pemerintah Desa, Dunia Pendidikan, Tim Geopark, bahkan Komunitas Ibu-Ibu Prolanis di Belitung.
"Hubungan yang baik itu telah memberikan kenangan yang luar biasa bagi saya, yang sekaligus untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Pulau Belitung melalui berbagai kegiatan. Namun jika ada salah-salah kata saya mohon maaf, dan juga mohon do'anya dari semua, agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan amanah yang baru saya dapatkan ini," ucapnya.
Kata Yen Yen, selama perjalanan tugasnya di Negeri Laskar Pelangi, ia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Misalnya, dengan memberikan semangat maupun menyebarkan virus-virus yang positif. Menurutnya, berbagi wawasan itu tidak hanya dikhususkan kepada internal KPPN tetapi juga kepada eksternal.
"Alhamdulillah dengan semangat tersebut KPPN diberi apresiasi oleh Bupati Kabupaten Belitung sebagai role model kantor zona integritas di Pulau Belitung. Alasannya mungkin, karena KPPN Tanjungpandan dianggap berhasil menginspirasi kantor-kantor lain untuk terus bergerak kearah yang lebih baik menuju kantor modern," ujar Alumni Universitas Indonesia itu.
Ucap Yen Yen, amanah menyebar virus positif di lingkungan eksternal juga didapat saat ia dipercaya menjadi juri pada Pemilihan Bujang Dayang Kabupaten Belitung dan Fashion Carnaval di Belitung Timur pada tahun 2019.
"Alhamdulillah juga, berkat continuous improvement serta komitmen, kami menjadi kantor rujukan. Sebab dalam kurun waktu 2-3 tahun terakhir, KPPN Tanjungpandan berhasil menciptakan 24 inovasi dan meraih 33 prestasi dan apresiasi. Mulai dari lingkup daerah hingga Internasional. Dengan kata lain, mulai dari masyarakat Pulau Belitung, Pemda, BUMN, Kementerian Keuangan, Kementerian lain hingga Western Australia mengakui kinerja kami," bebernya.
Karena itu, Yen Yen berpesan, supaya tidak hanya bekerja untuk mengejar target kinerja dan prestasi semata. Melainkan bagaimana setiap aktivitas bermakna dan mempunyai nilai tambah di semua sisi kehidupan. Disamping dibutuhkan tim yang solid dan kuat.
"Perjalanan dan pengalaman membangun kantor yang sesungguhnya sudah saya tuangkan ke dalam sebuah buku yang berjudul 'Do With Love, Passion on Action, Leadership and Integrity'. Kehadiran buku tersebut diharapan dapat menebarkan kebaikan dan manfaat kepada masyarakat pulau Belitung bahkan diluar pulau Belitung," harapnya.
Penutup, Yen Yen menciptakan sebuah puisi singkat dengan kalimat, 'Ditinggal itu berat, ternyata lebih berat lagi harus meninggalkan. Titip Pulau Belitung, sayangi jaga kasihi cintai. Semoga tetap selalu menjadi diamond penyebar virus positif. Tidak hanya untuk pulau Belitung tetapi untuk Indonesia Tercinta'. ** (iwan/rel)