Solok Selatan WP.Com---Pada akhir tahun 2019 yang lalu masyarakat Solok Selatan pada umumnya sudah bisa lega dan terlepas dari krisis kelistrikan yang selama ini sering dikeluhkan.

Dengan kerja keras PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) sudah bisa berproduksi, walaupun banyak halangan rintangan dan rintangan disaat mengerjakan projek Triliunan itu.

Tahap pertama ini saja SEML sudah menghabiskan dana lebih kurang 8 Triliun,bagaimana daerah lain di Sumbar ini bisa menerapkan hal seperti ini didaerah yang memiliki potensi panas bumi,dan inilah WKP yang pertama kali dikeluarkan pusat untuk panas bumi di Sumatra Barat.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sumbar H.Irwan Prayitno,saat berpidato peresmian PLTP SEML Solok Selatan tahap 1,dua hari yang lalu.

Irwan mengatakan,di Sumatra Barat,setidaknya ada 17 titik 1000 MW  yang belum dimanfaatkan dan tersebar dibeberapa Kabupaten/Kota,setiap projek projek besar menanamkan infestadinya selalu mendapatkan rintangan dan hambatan dari sebagian masyarakat.

Ada sejumpah daerah yang berpotensi memiliki panas bumi,salah satunya Kabupaten Solok,bahkan sudah ada perusahaan yang masuk,namun oleh karena tidak ada kesepakatsn dan kerja sama dalam pembanfunan projek ini,sehingga ditolak oleh warga dengan berbagai cara,akhirnya projek tersebut tidak jadi,ysng rugi siapa" Ucap Irwan

"Bisa saja Bupati/Walikota yang daerahnya  punya potensi panad bumi itu belajar ke Solok Selatan" Ajaknya.

Bupati dan Ketua DPRD Solok Selatan,yang dinilai telah berhasil  mohon bantu kami untuk mendirikan projek panas bumi didaerah lain di Sumatra Barat,karena masih banyak masyarakat Sumatra Barat yang belum paham dan mengerti dengan projek panas bumi ini.

"Projek panas bumi ini tidak akan merusak lingkungan dan alam,karena menurut ahlinya mereka selalu bersinergy dengan alam" Papar Irwan.

Kalau tidak kita angkat potensi panas bumi ini,kita akan tertinggal dan jalan ditempat saja,ekonomi kita masih rendah terus,pendapatan daerah tidak akan bertambah.ABG

 

---

 Editor : Wartawan