WARTAPOROS.COM--Arsani Khaila Fitri balita berusia 11 bulan penderita gizi buruk warga Desa Bagan Laguh, menghebuskan nafas terakhirnya pada Minggu pukul 13.30 WIB setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Putri pasangan Suanda dan Anggun Lestari ini sempat dirawat intensif selama 6 hari di RSUD Selasih, namun usaha dan uapaya sudah dilakukan pihak rumah sakit hingga nyawa balita Arsani Khaila Fitri tidak dapat tertolong.

Inilah potret salah satu contoh warga miskin di negeri seiya sekata yang tidak tersentuh dari program Pelalawan Sehat, sehinga mengalami gizi buruk, tercatat sepanjang 2019 lalu 5 pasien menderita gizi buruk.

Kepada wartaporos.com, Senin lalu (13/1/20). Suanda selaku orangtua Arsani Khaila Fitri mengatakan kurang lebih selama 6 hari anaknya di rawat intensif di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci.

"Kemarin minggu anak saya menghembuskan nafas terakhir, dan almarhum dikebumikan di Desa Bagan Laguh. Sempat di rawat kurang lebih selama 6 hari namun nyawanya tidak tertolong,"kata Suanda.

Dirinya juga menceritakan kronologis kejadian bahwa sebelumnya anaknya di periksa oleh bidan desa, namun karena kondisi sangat memprihatikan, bidan desa menyarankan untuk dilakukan rujukan ke RSUD Selasih untuk mendapatkan perawatan intensif, terlebih kondisi anaknya yang sangat memprihatikan.

"Kita disarankan oleh bidan desa untuk dirujuk ke RSUD Selasih, ditambah penyakit yang diderita anaknya tidak diketahui. Setelah dirujuk ke RSUD Selasih, Barulah saya tau kalau anak saya menderita gizi buruk dan dermatitis,"terangnya.

Ditambahkan Suanda, untuk identitas dirinya memiliki seperti KK, kalau ada yang bilang tidak memiliki identitas itu salah. Sebab selama anaknya dirawat intensif di RSUD Selasih, banyak yang memberikan suport dan bantuan serta dirinya menyerahkan foto copy identitas kepada yang membutuhkan.***