Awal Tahun 2020, Kasus Gizi Buruk Masih Jadi Catatan Buruk

Sabtu, 11 Januari 2020 - 01:16:10 WIB Cetak

Balita Arsani Khaila Fitri Saat Tergolek di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci

WARTAPOROS.COM-Pada awal tahun 2020, Kasus gizi buruk di Kabupaten Pelalawan kembali menjadi sorotan. Kali ini diderita balita Arsani Khaila Fitri berusia 11 bulan berasal dari Desa Bagan Laguh, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Sebelumnya, sepanjang tahun 2019 sebanyak 5 kasus gizi buruk terjadi di Kabupaten Pelalawan. Tentunya, hal ini mejadi catatan buruk bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan.

Informasi dihimpun wartaporos.com, aktivis sosial, Dedi Aswandi mengatakan bahwa balita Arsani merupakan anak pertama. Kedua orangtua balita ini tinggal di Desa Bagan Laguh, Kecamatan Bunut.

"Balita Arsani baru masuk di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci, sebelumnya ditangani bidan bagan laguh kemudian dirujuk ke Pukesmas, selanjutnya dirujuk ke RSUD Selasih,"tutur Dedi Aswandi, Jumat (10/1/20) kepada awak media.

Sambung Dedi, selain menderita gizi buruk, balita Arsani juga menderita anemia dan dermatitis seperti infeksi kulit. Saat ini balita Arsani sedang ditangani oleh dr. Edi Muhammad diruang anak. Penanganan berupa transfusi darah 60 cc, antibiotik cefotaxim 150mg/12 jam , lacto B, pemberian susu F 75 untuk gizi buruk, salef Gentamicin, debridemen 2 x sehari dan pembersihan luka pakai NaCl.

Sementara itu, Ketua KAMMI Komisariat Pelalawan, Tauhid Marifatullah S.Ip menegaskan bahwa pemerintah daerah harus secepatnya mengambil kebijakan cepat untuk mengatasi permasalahan gizi buruk, agar tidak ada lagi adanya penderita gizi buruk di negeri seiya sekata ini.

Lanjut Tauhid, banyaknya korban gizi buruk mulai dari sepanjang tahun 2019 hingga masih ditemukan korban gizi buruk diawal tahun 2020. Tentunya ini menjadi catatan buruk khsusnya Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan.

"Kita tentunya berharap, dengan program pemerintah melalui Pelalawan Sehat mampu mengatasi permasalahan gizi buruk di negeri ini. Disini diharapkan Kadis Kesehatan yang baru untuk mengatasi permasalahan gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Pelalawan,"ujar Tauhid Marifatullah.

Disisi lain, dilansir Gardapos.com, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes), Asril SKM menyebutkan, balita yang mengalami gizi buruk itu sudah ditangani di RSUD Selasih. Dia juga menjelaskan bawah balita gizi buruk ini kalau masih membutuhkan penangan lebih lanjut, tentunya akan dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad dan biaya akan ditanggung Pemerintah daerah melalui Jamkesda.

"Kasus yang dialami balita gizi buruk ini, sebelumnya sudah ada upaya-upaya tim pukesmas mengajak untuk ke posyandu, bahkan langsung melakukan kunjungan rumah. Namun untuk penangan lebih serius balita dilakukan rujuk ke RSUD Selasih, jadi yang menemukan balita gizi buruk tersebut ialah bidan desa kita,"pungkasnya.***





Baca Juga Topik #kesehatan+


Loading...
Tulis Komentar +

Berita Terkait+