Sempat Dihentikan, PTMP Riau Tetap Gelar Orasi Mimbar Bebas

Jumat, 24 Januari 2020 - 22:37:15 WIB Cetak

Orasi Mimbar Bebas Poros Tengah Mahasiswa dan Pemuda Riau.

WARTAPOROS.COM-Poros Tengah Mahasiswa dan Pemuda (PTMP) Riau menggelar Mimbar Bebas dengan tujuan menyampaikan Orasi Suara Anak Negeri, Jumat ( 24/1/2020) di depan SMAN 1 Pangkalan Kerinci.

Sempat dihentikan Polsek Pangkalan Kerinci, namun orasi bebas tetap dilaksanakan karena sesuai dengan peraturan undang-undang untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Serta PTMP Riau sudah menyampaikan 
surat pemberitahuan yang telah disampaikan kepada Kapolres Pelalawan dilakukan Mimbar Orasi Bebas pada hari Jumat, 24 Januari 2020 pada pukul 14.00 WIB/selesai

Dalam orasi mimbar bebas itu para mahasiswa dan pemuda secara bergiliran menyampaikan aspirasi dimuka umum. Inilah sejumlah poin-poin yang disampaikan para mahasiswa dan pemuda :

Loading...

1. Mendesak agar menindak tegas segera memproses dan selesaikan kasus Kebakaran Lahan dan Hutan pada 2019 yang sampai hari ini belum tuntas.

2. Kepada Pemerintah agar memfokuskan program Pelalawan Sehat karena Kabupaten Pelalawan sebagai sorotan publik terhadap gizi buruk.

3. KPK menyampaikan bahwa di Riau ada 1,2 juta hektar lahan Ilegal di Riau. Maka mendesak agar Pemerintah segera mengusut tuntas lahan-lahan HGU dan HTI.

4. Menolak Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pelalawan yang tidak berpihak terhadap Lingkungan dan Masyarakat. Terlebih yang akan hilangnya Hutan Gambut sebagai paru-paru dunia.

5. Masih kurangnya penyerapan tenaga kerja lokal di perusahan-perusahan khususnya di RAPP, sebab masih banyak anak daerah yang masih menganggur.

6. Mendesak untuk membuka data presentase tenaga kerja lokal dan luar setiap perusahan-perusahan Kabupaten Pelalawan terutama di RAPP.

7. Mempertanyakan berdirinya Pabrik Indo Rayon di RAPP hingga saat ini tidak ada kejelasan, bahkan sosialisasi tidak pernah dilakukan. Sebab sebelumnya pabrik tersebut sudah pernah berdiri di Sumatera Utara namun ditindak tegas masyarakat dan pemerintah setempat untuk menutup perusahan tersebut karena dampak limbah yang sangat berpengaruh buruk terhadap masyarakat dan lingkungan.

"Orasi mimbar bebas hari ini kita sampaikan 7 poin di muka publik, agar masyarakat mengerti bahwa negeri ini masih banyak permasalahan yang terjadi bahkan belum tuntas diselesaikan," kata Koordinator Umum (Kordum) Tauhid Marifatullah saat menyampaikan orasi mimbar bebas di depan SMAN 1 Pangkalan Kerinci.

Sambung Tauhid, dirinya bersama rekan rekan aktivis terus turun kejalan menyuarakan aspirasi masyarakat serta persoalan yang terjadi di negeri ini."Kita akan menyampaikan aspirasi serta tuntutan kita kepada Pemerintah Provinsi,"terangnya.

Sementara dalam orasi itu, M. Ali menegaskan bawah pemerintah harus memegang sumpahnya untuk memperjuangkan rakyat dan jangan seolah menonton jika ada hak rakyat di kebiri. Penegakan hukum pun jangan tebang pilih berpihaklah kepada rakyat karena kita harus ingat equality before the law.

"Hari ini kita tidak akan diam, dan tidak ada yang membungkam suara kita hari ini, karena kita sebagai agen of change. Kita bebas menyampaikan pendapat dimuka umum sesuai dengan peraturan undang-undang yang merupakan negara demokrasi,"tandasnya menutup orasi.

Orasi mimbar bebas yang dimulai dari pukul 14.00 WIB usai sholat jumat itu berjalan dengan aman dan kondusif hingga selesai dengan pengawalan pihak Polres Pelalawan.***





Baca Juga Topik #peristiwa+
Business

Jembatan di Solok Selatan Putus

Ahad, 24 November 2019
Business

Ledakan di Monas, Polisi Masih Sterilkan Lokasi

Selasa, 03 Desember 2019


Loading...
Tulis Komentar +

Berita Terkait+