Buka Penilaian Desa Antikorupsi, Muzamil: Jangan Hanya Slogan Tapi Jadikan Budaya Kerja

Selasa, 04 November 2025 - 13:35:45 WIB

MERANTI,WARTAPOROS.COM – 

Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin, SM, MM, mengajak seluruh jajaran pemerintah kabupaten hingga pemerintah desa untuk menjadikan antikorupsi sebagai gaya hidup dan budaya kerja, bukan hanya slogan semata. 


 

Hal itu ia sampaikan saat membuka kegiatan Penilaian Percontohan Desa Antikorupsi Tingkat Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2025, yang berlangsung di Kantor Desa Insit, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Selasa (4/11/2025).


 

Muzamil menyampaikan bahwa kehadiran Tim Penilai dari Provinsi Riau merupakan sebuah kehormatan. Sekaligus bukti keseriusan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dalam menegakkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berintegritas.


 

“Pemberantasan korupsi bukan lagi hanya slogan, tetapi harus menjadi budaya kerja dan gaya hidup yang tertanam di setiap level pemerintahan, mulai dari kabupaten hingga desa,” tegasnya.


 

Lebih lanjut, Muzamil menjelaskan bahwa upaya Pemkab Meranti dalam mewujudkan pemerintahan bersih telah diwujudkan melalui berbagai program, di antaranya Zona Integritas di seluruh OPD serta pembinaan Desa Antikorupsi di beberapa lokasi percontohan.


 

“Langkah ini bagian dari ikhtiar kolektif untuk mewujudkan Meranti yang unggul, agamis, dan sejahtera. Visi ini mustahil tercapai jika masih ada celah praktik korupsi di lingkungan pemerintahan,” ujarnya.


 

Wabup juga menyoroti tiga faktor utama penyebab korupsi, yaitu substansi, struktur, dan kultur.

Secara substansi, para penyelenggara pemerintahan harus memahami aturan dan terus menyosialisasikan antikorupsi. 


 

"Di sisi struktural, kami melihat masih ada persoalan dari tingkat RT hingga kepala desa yang perlu terus dibenahi. Sedangkan secara kultural, korupsi seolah tak lagi dianggap tabu, ini yang paling berbahaya, karena sudah menjadi kebiasaan yang harus kita ubah,” terang Muzamil.


 

Ia pun berharap tim penilai dapat memberikan pembinaan dan transfer ilmu kepada aparatur pemerintahan di Meranti. 


 

“Kalau desanya bersih, maka kecamatannya juga akan bersih. Dengan begitu kita bisa wujudkan Kabupaten Kepulauan Meranti yang unggul, agamis, dan sejahtera,” katanya.


 

Tak lupa, Wabup berpesan kepada seluruh jajaran pemerintahan agar selalu saling mengingatkan dalam menjalankan tugas.


 

“Jangan malu untuk mengingatkan pemimpin jika melakukan kesalahan. Ini adalah tanggung jawab dan kewajiban bersama dalam menjaga integritas,” tegasnya.


 

Sementara itu, Ketua Tim Penilai dari Provinsi Riau, Dr. Ibnu Sina, ST, ME, yang juga Kabid Bina Pemerintah Desa Dinas PMD Dukcapil Provinsi Riau, menjelaskan bahwa program Desa Antikorupsi merupakan bagian dari strategi nasional dalam memperkuat pencegahan korupsi dari tingkat paling bawah.


 

“Program ini bukan hanya soal pengelolaan keuangan desa yang transparan, tetapi juga membangun budaya integritas, partisipasi masyarakat, serta mendorong akuntabilitas dan kejujuran dalam penyelenggaraan pemerintahan desa,” ujarnya.


 

Ibnu Sina menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar ajang kompetisi mencari desa terbaik, melainkan sarana pembelajaran bersama.


 

“Bagaimana Desa Insit bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi desa-desa lain dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan partisipatif,” tambahnya.


 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi, para Asisten Setdakab Meranti, Inspektur Daerah Rawelly, dan sejumlah Kepala OPD, serta sejumlah pejabat dan undangan lainnya.(nik)