SELATPANJANG,WARTAPOROS.COM - Pada Tahun 2024 mulai berlaku Makkah Route di tiga embarkasi. Yaitu, Soekarno-Hatta (Jakarta), Adi Soemarmo (Solo) dan Bandara Juanda (Surabaya).
Sementara itu, bagi Jemaah Calon Haji (JCH) asal selatpanjang, dapat melalui Embarkasi Bandara Hang Nadim, Batam. Dimana belum diberlakukan Makkah Route.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang, Azhar berharap, agar kebijakan Makkah Route ini dapat diperluas ke embarkasi lain, terutama Hangnadim (Batam). Karena antusiasme JCH dari Selatpanjang. Dimana, terus meningkat setiap tahunnya.
“Mudah-mudahan kebijakan ini bisa terus meluas. Terutama ke Embarkasi Batam melalui Bandara Hang Nadim. Sehingga akan memudahkan masyarakat kita di Meranti nantinya. Sebab keberangkatan JCH asal Meranti ke tanah suci melalui Embarkasi Batam,” harapnya, Ahad (12/5/2024).
Makkah Route adalah pemindahan proses keimigrasian dari yang seharusnya dilakukan pada bandara kedatangan JCH (Jeddah dan Madinah) menjadi di bandara keberangkatan (Indonesia). Jemaah Calon Haji yang mendapatkan layanan Makkah Route tidak perlu lagi mengantri untuk proses keimigrasian saat tiba di bandara kedatangan (Jeddah dan Madinah). Skema ini telah dimulai di Indonesia sejak Tahun 2018 di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta.
Ditempat lain, Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Silmy Karim memastikan kelancaran pelaksanaan Makkah Rute di Bandara Adi Soemarmo, Solo pada Minggu (12/5/24). Keberangkatan ini merupakan kloter pertama. Sehingga perlu dilakukan pengecekan. Terutama mengecek kesiapan petugas imigrasi dan pelaksanaan kerja sama Makkah Route.
“Alhamdulillah sejauh ini (pelaksanaan) cukup lancar. Di Solo dan Surabaya tahun ini perdana untuk implementasi Makkah Route. Jadi kami pastikan semua berjalan baik,” jelasnya.
Di Tahun 2024, sebanyak 114.186 JCH keberangkatan dari Bandara Soekarno Hatta (Jakarta), Adi Soemarmo (Solo) dan Bandara Juanda (Surabaya), memperoleh kemudahan fasilitas pemeriksaan keimigrasian pra kedatangan dari otoritas Imigrasi Kerajaan Arab Saudi (KSA) melalui skema Makkah Route.
Jumlah tersebut meliputi 47% dari keseluruhan JCH asal Indonesia yang berjumlah 241.000 orang yang akan diberangkatkan dari 13 embarkasi. Di antaranya adalah Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Bandara Kuala Namu (Medan), Bandara Minangkabau (Padang), Bandara Hang Nadim (Batam), Bandara SM Badaruddin (Palembang), Bandara Soekarno Hatta (Jakarta), Bandara Kertajati (Cirebon), Bandara Juanda (Surabaya), Bandara Sepinggan (Balikpapan), Bandara Syamsudin Noor (Banjarmasin), Bandara Zainuddin Abdul Madjid (Lombok), dan Bandara Sultan Hasanudin (Makassar), serta Bandara Adi Sumarmo (Solo-Surakarta).
Tahun ini, Makkah Route diperluas hingga Embarkasi Solo dan Surabaya dengan membagi keberangkatan jemaah menjadi dua gelombang. Gelombang I, diberangkatkan dari Indonesia menuju Madinah pada periode 12 - 23 Mei 2024 sedangkan Gelombang II, diberangkatkan dari Indonesia menuju Jeddah, pada periode, 24 Mei - 10 Juni 2024.
“Untuk tahun ini, fasilitas clearance (imigrasi) pra kedatangan baru ada di keberangkatan. Kami sudah bicarakan (dengan otoritas Imigrasi Arab Saudi), agar Makkah Route, bisa resiprokal. Jadi, nantinya petugas Imigrasi Indonesia juga akan standby di Madinah atau Jeddah untuk clearance pra kepulangan,” jelas Silmy.
Lebih lanjut, Silmy menjelaskan, bahwa usulan perluasan implementasi Makkah Route pada embarkasi lainnya juga telah disampaikan pada otoritas Imigrasi Arab Saudi dalam lawatannya ke KSA Februari 2024 lalu. “Kami masih upayakan agar skema tersebut bisa berlaku di lebih banyak bandara keberangkatan. Karena Indonesia salah satu negara dengan JCH terbanyak. Hal ini menjadi perhatian kami. Bagaimana caranya, agar, para tamu Allah ini bisa kita mudahkan proses keberangkatan dan kepulangannya,” tutup Dirjend Imigrasi ini.( **/nik)