Foto: sumber geogle, kantor PT GSI pusat.
MERANTI, WARTAPOROS.COM - Pihak Managemen PT. Gelombang Seismik Indonesia (GSI) akhirnya angkat bicara terkait kru recording berjumlah kurang lebih 450 orang yang masih belum kembali ke daeral asal nya masing - masing.
Yulianto salah seorang Direktur dari PT. GSI Kantor Pusat Jakarta menjelaskan, pihaknya tetap mengedepankan rasa kemanusiaan terhadap seluruh kru yang telah bekerja di lapangan selama ini.
Hal itu dibuktikan dengan telah pulangnya sebanyak 219 kru yang dibawahi oleh saudara Davit Silitonga dengan pembayaran upah sebesar Rp100.000.- tiap kru, toh tidak ada masalah dengan pak Davit nya, kata Yulianto.
Terus terang saya juga bingung hitung hitungan pak Rinto, sehingga tidak ada titik temu tentang besaran yang harus dibayarkan oleh PT. GSI kepada kru.
Kalau kita bicara dari awal terkait kerja sama dengan pak Rinto Harahap selaku kordinator umum di lapangan sebenarnya sederhana, asalkan dengan jiwa kesatria dan konsekwen, mengapa saya katakan demikian? , begini, awal kerja sama, pak Rinto menyatakan siap menyelesaikan recording sebanyak 5000 titik pada tanggal 26 November 2021 lalu dengan mempekerjakan sebanyak 747 kru dan mampu memproduksi 240 titik recording, dengan nilai tiap titik sebesar Rp875.000.-/ titik.
Ternyata target waktu yang telah disepakati molor dari tanggal 26 november baru selesai 19 desember 2021 yang lalu, dengan begitu maka perusahaan dalam hal ini PT. GSI mengalami penambahan kors untuk akomodasi kru.
Tidak hanya itu, dari kesepakatan awal pak Rinto harahap berjanji akan mempekerjakan kru sebanyak 747 orang namun seiring berjalan waktu hanya 648 orang saja, ungkap Yulianto.
Jadi sekali lagi, tidak benar kalau PT. GSI menelantarkan kru, kalau para kru ingin kembali kekampung halaman mereka masing masing akan kita mobilisasi, soal upah akan kita selesaikan dengan pak Rinto Harahap sebagai kordinator lapangan.
Kami dari pihak Managemen juga ingin masalah ini cepat selesai dengan cara baik- baik, sebab semua para kru recording punya beban terhadap keluarga nya.
Dan alhamdulillah hari ini juga ada pertemuan yang dimediasi oleh Disnaker Provinsi Riau, mudah mudahan persoalan upah kru recording dapat selesai, harap Yulianto.(nik).