Belum Dapat Sekolah, Sejumlah Siswa Terpaksa Menganggur di Rumah

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 13:49:44 WIB

Siswa Tidak Diterima di SMAN 1 Masih Bertahan Mengangur di Rumah.


WARTAPOROS.COM-Meski Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN 1 tahun ajaran 2020/2021 telah usai dilakukan beberapa bulan yang lalu, namun hingga hari ini masih menjadi keluhan para orangtua.

Pasalnya, masih banyak siswa yang tidak sekolah akibat tidak diterima dari sekolah negeri. Meski para wali murid sudah berusaha mengaduh kemana kemana agar anaknya bisa masuk ke sekolah negeri.

Informasi dirangkum wartaporos.com sebanyak 12 siswa yang belum mendapatkan sekolah, dan masih bertahan menganggur di rumah. Bahkan bisa saja jumlah siswa akan terus bertambah karena belum di data secara menyeluruh.

Salah satunya siswa yang bernama M Rizal merupakan siswa lulusan SMPN 1 Pangkalan Kerinci yang tidak diterima di SMAN 1 Pangkalan Kerinci, hingga hari ini belum mendapatkan sekolah.

Hal ini disampaikan orangtuanya, Ema warga Simpang Kualo, Kelurahan Kerinci Kota yang sangat mengkawatirkan anaknya yang hingga hari ini belum mendapatkan sekolah.

"Saya sudah mencoba bertanya kemana kemana untuk meminta bantuan anaknya bisa masuk sekolah negeri. Hal ini saya lakukan karena saya kawatir takut anak saya tidak bisa sekolah," ucap ibu yang memiliki 6 orang anak ini kepada wartaporos.com, Sabtu (29/8/2020).

Lanjut warga asli kerinci ini menjelaskan, bahwa alasan dimasukan ke sekolah negeri karena faktor biaya. Padahal saat Ia mendaftakan anaknya menggunakan surat kurang mampu, namun tidak juga diterima.

"Sangat susah memasukan anak sekolah negeri pak, walaupun di kampung sendiri pak," ujarnya.

Ditambahkan Ema, Ia bersama orangtua lainya masih mengupayakan agar anak mereka bisa masuk bersekolah di SMAN 1 Pangkalan Kerinci. "Kalau saya berhitung, rasanya saya tidak mampu saat ini menyekolahkan putra saya di swasta, sebab kelima anak saya juga masih sekolah, makanya saya bertahan," tegasnya.

Dirinya berharap, ada solusi dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini, sebab masih banyak orantua yang masih belum anaknya mendapatkan sekolah.***