Musrenbang di Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Wabup Said Hasyim: Zalim Jika Kita Membiarkan Masyarakat Sakit dan Kurang Gizi

Jumat, 14 Februari 2020 - 20:25:41 WIB

Foto: Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim mengikuti kegiatan Musrenbang Kecamatan Tebing Tinggi Barat Tahun 2020, bertempat di Aula Kantor Camat, Jalan Raya Alai, Jumat (14/2/2020).

MERANTI, WARTAPOROS.COM - Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim mengikuti kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Tebing Tinggi Barat Tahun 2020, sembari mengingatkan kepada Camat dan Kades lebih peduli pada masalah pembangunan jiwa dan raga masyarakat jangan sampai terjadi pembiaran terhadap masyarakat yang sakit dan tak berdaya, bertempat di Aula Kantor Camat, Jalan Raya Alai, Jumat (14/2/2020).

Kepala Bappeda Meranti Dr. H. Makmun Murod, Anggota DPRD Meranti M. Tartip, Anggota DPRD Al. Amin, Kapolsek Tebing Tinggi Barat, Camat Tebing Tinggi Barat Drs. H. Said Jamhur MM, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Drs. Ikhwani, Kabag Kesra Meranti Hery Saputra SH, Kepala Dinas LHK Meranti Drs. Irmansyah, Kepala BPBD Meranti Drs. Idris Sudin, Kepala Dinas Sosial Meranti Agusyanto S.Sos M.Si, Kepala Dinas Kesehatan dr. Misri, Kepala Dinas Perikanan Meranti Eldi Syahputra, Kepala Badan Perpustakaan Meranti Drs. Husni Gamal, Kadis Perindag Meranti Drs. Azza Fahroni, Sekretaris Disdukcapil Ramdan, Kabag Humas dan Protokol Meranti Rudi MH, Kabag Kominfo Meranti Drs. Wan Fariarmi, Kabag Ekonomi Jon Hendri, Kabag  Perbatasan M. Nazar dan kabag lainya, Sekretaris Satpol PP Meranti M. Nasir, Kabid Dinas Perhubungan Meranti Azwan, Kepala Desa Se-Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Perwakilan PT. EMP Malaca Strait, Tokoh Agama/Adat dan para peserta lainnya.

Mengawali sambutannya, Wakil Bupati H. Said Hasyim meminta kepada seluruh OPD jangan sampai kegiatan Musrenbang ini hanya bersifat formalitas tapi benar-benar dapat diserap dan direalisasikan sesuai dengan prioritas dan ketersediaan anggaran. Bagi yang membutuhkan anggaran besar diminta kegigihan dari OPD untuk merebut dana-dana yang berada di Provinsi dan Pusat.

Selanjutnya dalam menggesa pembangunan di Kecamatan, Wabup meminta dalam Musrenbang ini jangan hanya membahas masalah infrastuktur tapi juga membahas masalah pembangunan jiwa dan raga serta pembangunan ekonomi masyatakat.

 "Sebab pembangunan fisik tidak akan ada artinya jika tidak diiringi dengan pembangunan jiwa dan raga masyarakat," ucap Wabup.

Lebih jauh disampaikan Wabup pada dasarnya tujuan akhir dari pembangunan adalah untuk membangun jiwa dan raga masyarakat bukan hanya bicara masalah fisik infrastruktur. Membangun jiwa dan raga yang dimaksut adalah bagaimana Pemerintah Desa hingga Kecamatan dapat membentuk akhlak dan budi pekerti serta moral masyarakat sebagai prinsip dari pembangunan. 

"Jika masalah itu dapat diwujudkan maka negeri ini akan menjadi negeri yang aman, damai dan diberkahi Allah," ujarnya.

Karena ukuran dari keberhasilan pembangunan menurutnya hukan saja ditentukan oleh materi tapi juga kualitas hidup masyarakat yang beraktifitas dengan hati tenang bebas masalah dan terpenuhi kebutuhan pokoknya. Agar hal ini dapat diwujudkan Wabup mengintruksikan kepada Desa dan Kecamaan untuk menyisihkan sebagian dananya untuk program pembangunan SDM melalui pendidikan formal disekolah dan keagamaan. 

"Saya ingatkan membangun jiwa dan raga masyarakat adalah yang utama tolong sisihkan dana kita untuk membangun ini, membuat anak anak kita bisa sekolah dengan layak dan mampu mengafal Al-Quran kirimkan ke pesantren yang ada di Meranti maupun luar daerah," jelasnya.

Khususnya untuk masalah pendidikan ini Wabup kembali mengingatkan kepada Kades untuk benar-benar memperhatikan masalah pendidikan ini.

Kepada Dinas Pendidikan Wabup mengaku telah meminta untuk mendata semua sekolah yang ada di Meranti baik fasilitas gedung, tenaga pengajar maupun jumlah murid. Bagi sekolah yang muridnya sedikit dengan tenaga pengajar dan gedung kurang memadai disarankan untuk di Merger dan dibangun sebuah sekolah unggul sehingga menghasilkan pendidikan berkualitas bagi anak-anak Meranti.

Dan yang paling penting seperti ditegaskan Wabup adalah Pemkab. Meranti tidak ingin ada anak balita yang Stunting atau kurang gizi, ibu hamil yang kurang darah. Disinilah tugas Kepala Desa untuk melaksanakan fungsi pengawasanya kepada masyarakat.

"Jangan sampai ada anak-anak kita menjadi Stunting, Kepala Desa harus punya data balita diwilayahnya, termasuk juga masyarakat yang sakit, Zalim jika kita membiarkan masyarakat sakit," tegas Wabup.

Jika Pemerintah membiarkan generasi penerus Meranti kurang gizi hingga menjadi Stunting maka akan berdampak pada suramnya masa depan Meranti.

"Saya tak ingin masyarakat kita menjadi terjajah dinegeri sendiri karena ketidakmampuan dan kurangnya pengetahuan, padahal Meranti punya tanah subur, sungai penuh ikan, persoalannya bagaiman kita bisa menggarap semua potensi tersebut disinila dibutuhkan generasi penerus yang berkualitas," papar Wabup.

Dan kepada Dinas terkait untuk dapat mengembangkan ternak Sapi, Kambing, Ayam dan Bebek yang diakui Wabup belum diprogramkan dengan baik oleh OPD.

Untuk mendorong hal ini, Wabup mengintruksikan kepada Desa dan Kecamatan untuk mengaktifkkan lagi PKK Desa begitu juga Posyandu yang saat ini semakin redup.

Sekali lagi Wabup memberikan arahan kepada Kades dan Camat pertama bangun ahlak dan budi pekerja sesuai kebijakan desa masing-masing dengan memperhatikan ibu hamil dan balita, 2. Pembangunan Ekonomi masyarakat dengan melaksanakan program satu Desa satu produk misal Alai Centra Produksi Ubi unggul yang diolah menjadi makanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

"Disinilah diperlukan generasi yang pintar yang mampu berkresasi dan berinovasi memanfaatkan semua potensi yang ada untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat," jelasnya lagi.

Terakhir kepada seluruh masyarakat Wabup juga mengingatkan untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, Pemda Meranti tak ingin jangan sampai gara-gara lingkungan kotor masyarakat jadi tak sehat.

Kemudian kepada pihak perusahaan yang beroperasi di Kepulauan Meranti Wabup juga meminta pihak perusahaan untuk dapat menyalurkan dana CSR nya. 

Sementara itu, Anggota DPRD Meranti M. Tartip dalam penyampaian pokok pokok fikiran dewan berharap Musrenbang ini tidak bersifat seremonial tapi benar benar dapat menyerap usulan pembangunan strategis di wilayah Desa dan Kecamatan untuk direalisasikan ditahun berikutnya.

Adapun Pembangunan yang menjadi prioritas menurut Tartip adalah Jalan Desa Tenan yang sering diusulkan namun belum terealisasi, Abrasi (Mekong, Alai dan Insit), peningkatan pendapatan masyarakat disektor perikanan bukan saja dengan penyediaan alat tangkap tapi juga pembinaan budidaya perikanan, sarana dan prasara pendidikan disertai tenaga pengajar yang minim di Desa Mengkikip dan Tj. Pranap untuk masalah ini Tartip mengingatkan kepada Pemda mendistribusikan guru dan tidak mengizinkan pindah ke ibu kota. 

Sekedar informasi, seperti dikatakan Camat Ening Tinggi Timur Drs. Said Jamhur, terkait kondisi wilayahnya saat ini. 

PT. Malaca Strait yang beroperasi di Kec. Tening Tinggi Barat telah berhasil memproduksi minyak mentah sebanyak 1500 Barel/Hari, dan PT. EMP berencana akan membangun Jalan 7 KM diwilayah Kampung Balak dan Tj. Pranap, 

Untuk masalah Stunting di Kecamatan Tebing Tinggi Barat terdata 300 balita. Sejauh ini pihak Kecamatan telah membuat Tim analisa Stunting yang beranggotakan Kades, Kader Posyandu dan Puskemas. Dari hasil evaluasi dikatakan Camat oenyebab Stunting diwilayahnya disebabkan oleh limbah rumah dan pola asuh yang salah dari orang tua terhadap anak, selain itu alat ukur yang tak akurat.

Usulan pembangunan Kecamatan Tebing Tinggi Barat ditahun 2021 meliputi : pembangunan Infrastruktur Kecamatan 1. Jalan Lingkar (Tanjung) Air Mabuk (Mengkikip) sepanjang 3 KM. Peningkatan Jalan dan Parit Beton Jalan Simp. Tengkorak-Sungai Mahakam sepanjang 1 KM. Rehap rumah dinas Camat dan Mushola, Pembangunan Dermaga Kecamatan di Desa Alai, Pembangunan Dermaga Cik Magang, Pembangunan Parit Beton Jl. Pelimau.

Sementara usulan Desa Se-Kecamatan Tebing Tinggi Barat meliputi

-Desa Alai 

1. Peningkatan Jalan, 2. Pembangunan Pelabuhan.

Desa Alai Selatan

1. Parit beton, 2. Semenisasi, 3. Pembangunan jembatan

-Desa Gogok

1. Tanggul penahan air, 2. Semenisasi, 3. Pintu Klep, 4. Pembanguna Batu Beronjong, 5. Pembangunan Parit Beton, 6. Rumah Layak Huni

-Desa Batang Malas

1. Semenisasi

-Desa Tenan 

1. Timbunan Base dan Hot Mix, 2. Pelabuhan Tambatan, 3. Madrasah, 4. Ambulance Desa, 5. Peningkata Jalan.

-Desa Tj. Darul Takzim

1. Pembangunan Jalan Pemuda, 2. Pembangunan wisata fisik, 3. Semenisasi. 4. Bantuan kelompok tani, 5. Rumah kayak huni, Bantuan Kelompok Nelayan.

-Desa Mantiasa

1. Semenisasi, 2. Pembanguna Ruang Kelas, 3. Jembatan Desa, 4. Peningkatan Jalan

-Desa Kundur

1. Semenisasi, 2. Pembangunan Objek wisata, 3. Ambulance Desa, 4. Jembatan/Dermaga, 5. Gedung Sekolah, 6. Semenisasi, 7. Normalisasi Kanal, 8. Alat tangkap ikan, 9. Bibit pertanian.

-Desa Tj. Pranap

1. Ambulance Desa, 2. Rehap jalan, 3. Pompong Nelayan, 4. Rumah layak huni, 5. Gedung Paud, 6. Parit beton, 7. Alat Pertanian.

-Desa Maini

1. Tambatan Perahu, 2. Peningkatan jalan, 3. Bibit itik pegelor, 4. Pembangunan objek wisata, 5. Bibit Kakap, 6. Rehap jalan, 7. Rehap sekolah.

-Desa Mekong

1. Semenisasi jalan pelabuhan

2. Turap penahan abrasi.

Terkait semua usulan itu Wakil Bupati meminta kepada seluruh Kepala OPD yang hadir untuk mencatat dan memasukannya dalam program untuk  dilaksanakan sesuai dengan anggaran yang ada. Bagi kegiatan infrastruktur yang membutuhkan anggaran besar agar dibuat proposal usulan yang detil dan terencana dengan baik ke Pemerintah Provinsi dan Pusat. (ADV).