PEKANBARU(WARTAPOROS.COM)- - Lembaga Pengelola Sampah (LPS) Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya dan LPS Berseri, meminta kepada seluruh armada angkutan sampah beserta para supirnya untuk tidak mengikuti aksi demonstrasi di depan kantor Walikota Pekanbaru, Kamis (3/9/2025) besok.
Ketua LPS Rejosari Juliadi Apuk dalam keterangannya, Rabu (2/9/2025), mengungkapkan, pihaknya tidak segan-segan untuk memutus kontrak armada LPS maupun para supirnya bila tetap ngotot ikut berdemo masalah pengelolaan sampah di Pekanbaru.
"Apabila ada armada di kelurahan Rejosari mengikuti demonstrasi LPS di kota Pekanbaru, kami tidak segan-segan memutuskan kontrak dengan armada tersebut. Begitu juga dengan supir armadanya. Apabila kami mengetahui ikut demo, langsung kami putus kontrak kerjanya," kata Ketua LPS Rejosari Juliadi Apuk.
Peringatan tersebut juga disampaikan Ketua LPS Rejosari dalam grup WA LPS setempat yang diperoleh media ini. "Himbauan di atas tadi hanya (karena) kasihan melihat armada kami. Udah ikut demo, tapi tidak berhasil. Tapi diberhentikan dari LPS. Ma(ng)kanya saya ingatkan supaya tidak berdemo. Kalau kami sebagai pengurus jahat, kami biarkan saja armada berdemo. Tapi kan rugi bapak ibu diputus kontrak," ujar Ketua LPS Rejosari Juliadi Apuk dalam cuitannya di WAG LPS setempat.
Sejumlah anggota WAG LPS Rejosari merespon positif himbauan tersebut. "Kalau ikut demo, bagaimana sampah yang harus dikutip (diangkut?). Kan jadi masalah. Ampunnn," komentar salah seorang anggota grup.
Sedangkan anggota WAG lainnya, "Kalau dari armada saya yakin nggak ada yang demo. Soalnya sampah pasti numpuk.."
.jpg)
Hendra, salah seorang pengangkut sampah mandiri yang bergabung dengan LPS, merasa tidak takut dan gentar atas himbaun ketua LPS tersebut.
"Kami hanya melakukan aksi damai di depan kantor walikota, bukan ingin membuat rusuh, kami hanya ingin walikota mengkaji ulang sistem dan menetapkan hitung-hitungan upah pengangkutan sampah, ajaklah kami berunding sehingga kami tidak dirugikan," ujar Hendra.
Hendra menambahkan, intinya kami demo hanya untuk menyampaikan keluhan kami selama beberapa bulan ini, dan kami bersedia membayar retribusi sampah tapj tidak seperti caranya hitungannya, yang untuk biaya operasional sehari-hari saja tidak tercukupi.(Red)