Download our available apps

Ribuan Warga Proto Geruduk Balai Desa, Tuntut Copot Sekdes dan Transparansi Dana Desa
Loading...

PEKALONGAN, WARTAPOROS.COM – Ribuan warga yang tergabung dalam Warga Proto Bersatu menggeruduk Balai Desa Proto, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan pada Jum'at, (29/08/2025). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kinerja pemerintah desa yang dinilai tidak transparan dalam pengelolaan dana desa.

Massa mulai berkumpul sejak pukul 08.00 WIB kemudian bergerak menuju balai desa sambil membawa spanduk dan poster tuntutan. Warga mendesak agar Sekretaris Desa (Sekdes) segera dicopot dari jabatannya. Selain itu, mereka juga menuntut adanya transparansi pengelolaan dana desa yang selama ini dinilai tidak jelas penggunaannya.

Koordinator aksi, Akasah, dalam orasinya menyampaikan bahwa warga sudah lama mempertanyakan aliran dana desa yang tidak pernah dipublikasikan secara terbuka.

“Kami menuntut keadilan. Dana desa adalah hak masyarakat, dan harus dikelola secara transparan. Jika Sekdes tidak mampu, maka harus dicopot atau mengundurkan diri. Transparansi bukan pilihan, tapi kewajiban,” tegasnya di hadapan massa.

Baca Juga
Loading...

Aksi ini mendapat perhatian aparat keamanan. Sejak pagi, aparat kepolisian bersama TNI telah berjaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Meski sempat terjadi ketegangan saat massa mendesak pimpinan desa keluar menemui mereka, aksi berlangsung relatif tertib.

Sejumlah tokoh masyarakat juga ikut hadir untuk menenangkan warga agar aspirasi disampaikan dengan cara damai.

Kapolres Pekalongan, AKBP Rachmad C. Yusuf, S.I.K., M.Si., yang hadir langsung bersama jajarannya, berupaya menengahi melalui mediasi yang berlangsung alot.

"Kami akan membantu proses pengawalan pelaporan ke Inspektorat Kabupaten Pekalongan dan akan memanggil Sekretaris Desa ke Polres, agar permasalahan ini ditangani sesuai prosedur dan warga mendapat kejelasan. Yang penting tetap jaga situasi kondusif,” tegas Kapolres.

Setelah mendapat jaminan dari aparat penegak hukum, massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 11.00 WIB. Warga meninggalkan Balai Desa dengan tertib, meski tetap berjanji akan mengawal janji pemerintah desa hingga benar-benar terealisasi.(Din)