MERANTI , WARTAPOROS.COM -Kecamatan Tebing Tinggi Barat, saat ini menjadi kecamatan yang membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Kepuluan Meranti, kondisi ini disebabkan robohnya 2 jembatan yang merupakan jalur penghubung utama menuju kota selatpanjang.
Dari penelusuran awak media WARTAPOROS.COM, masih terdapat hal memilukan disalah satu desa dalam wilayah kecamatan tersebut yakni Desa Tenan. Dari pantauan terlihat masyarakat bergotong royong bahu membagu membangun jalan yang menjadi penghubung utama dari beberapa lainnya.
Robohnya Jembatan Panglima Sampul di Desa Alai, memaksa hampir semua warga desa tetangga harus melintas dari Desa Tenan guna memperpendek jarak dan waktu tempuh.
Salah seorang tokoh masyarakat Desa Tenan yang namanya enggan disebut, menyatakan gotong royong ini terlaksana berkat partisipasi berbagai pihak dan bertujuan agar seluruh warga dapat melintas dengan aman dan lancar. Bahkan warga yang ikut bekerja juga diberi bantuan pinansial meski tidak sebesar upah di perusahaan.
Ironisnya, alih alih mendapat respon positif dari Kepala Desa Samsi melainkan ada kesan mencibir dan souzon. itu dapat dilihat dalam Wa group desa.
Padahal gotong royong oleh warga Dusun 3 Tenggayun telah mengerjakan dengan hasil yang cukup bagus. pertanyaannya ada apa antara Kades Tenan Samsi dengan masyarakat dusun 3 Tenggayun ?
Mengapa disaat warga bersemangat malah Kades sepertinya menghujat ?tidak kah seharus Kepala Desa memupuk jiwa gotong royong di desanya ?
Sudah seharusnya seorang Kades menerapkan Tut Wuri Handayani ditengah masyarakatnya ?, ucap seorang warga lainya.(nik)